Kemajuan sebuah desa sulit dilepaskan dari keberadaan para Pemudanya.Pemuda adalah sumber energy atau kekuatan bagi terbangunnya sebuah
peradaban desa. Perannya sangat dibutuhkan untuk membangun kehidupan
desa. Setidaknya pujian-pujian Bung Karno terhadap pemuda yang bernada optimis telah
mengindikasikan bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri.
Pemuda
adalah penyangga suatu desa. Ketika penyangga itu kukuh dan bersatu dalam suatu
organisasi independen(Mandiri), dengan begitu membangun desa secara mandiri
dalam pelbagai lini kehidupan bukanlah mimpi di siang bolong. Dengan begitu,
para pemuda akan benar-benar kuasa menjadi “darah juang” yang mencipratkan
kejayaan.
Disini
di temukan salah satu unsur utama dalam sebuah organisasi, yaitu adanya
pemerintah dan yang di perintah. Organisasi diartikan sebagai
suatu system, mengoordinasi aktivitas orang banyak guna mencapai tujuan
bersama. Dikatakan suatu system karena organisasi itu terdiri dari beberapa
bagian . Pengertian sederhana tentang organisasi : adalah suatu kerjasama
kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan serta mau terlibat
dengan peraturan yang ada. Pada masa sekarang ini organisasi lebih dikenal
sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama.Peran pemuda untuk berorganisasi masih
terbilang lemah. Ini akan berdampak buruk terhadap masa depan pemuda beserta
eksistensi..
Pada
konteks itu , pentingnya suatu organisasi kepemudaan menemukan titik pijaknya.
Para pemuda desa harus disatukan dalam sebuah wadah yang bisa mengembangkan
potensi dirinya. Selain itu, wadah tersebut nantinya dapat dijadikan ruang ekspresi serta pengabdian pada
masyarakat. Dengan adanya organisasi kepemudaan di kampung, maka segala hal
yang mengarah pada hidup 'merusak' bisa di minimalisasi sedemikian rupa.
Ketika idealitas itu mewjud nyata, kedamaian hidup di masyarakat desa bukanlah
suatu hal yang mustahil.
Kendati
begitu, terwadahinya para pemuda dalam suatu organisasi tidak cukup dianggap
final. Masih banyak hal yang menuntut adanya penanganan secara optimal.
Optimalisasi tersebut berkenaan dengan ketimpangan hidup yang masih saja
memudarkan warna dinamikam kehidupan desa. Sebut saja misalnya berupa
kebijakan-kebijakan perangkat desa yang belum mencerminkan nilai-nilai
kebajikkan. Kita tentu pernah menyaksikan atau setidaknya mendengar keluh kesah
masyarakat atas kebijakan perangkat desa yang bertendensi kepada ketamakan
seperti proses penyaluran raskin yang jauh dari harapan. Dari itulah, tatkala
organisasi Pemuda Desa terbentuk maka daya nalar kritis atas kinerja perangkat
desa amat penting dilabuhkan dalam lautan hidup bermasyarakat.
Menunggu adalah
keliru kawan, berhenti bukanlah opsi, perubahan itu harus di perjuangkan...Ayo
mari kita benahi dari diri sendiri ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar