Kamis, 19 Maret 2015

#Bangkitlah Kau Pemuda !


Kemajuan sebuah desa sulit dilepaskan dari keberadaan para Pemudanya.Pemuda adalah sumber energy atau kekuatan bagi terbangunnya sebuah peradaban desa. Perannya sangat dibutuhkan untuk membangun  kehidupan desa.  Setidaknya pujian-pujian Bung Karno terhadap pemuda yang bernada optimis telah mengindikasikan bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri.
                Pemuda adalah penyangga suatu desa. Ketika penyangga itu kukuh dan bersatu dalam suatu organisasi independen(Mandiri), dengan begitu membangun desa secara mandiri dalam pelbagai lini kehidupan bukanlah mimpi di siang bolong. Dengan begitu, para pemuda akan benar-benar kuasa menjadi “darah juang” yang mencipratkan kejayaan.               

Disini di temukan salah satu unsur utama dalam sebuah organisasi, yaitu adanya pemerintah dan yang di perintah. Organisasi diartikan sebagai suatu system, mengoordinasi aktivitas orang banyak guna mencapai tujuan bersama. Dikatakan suatu system karena organisasi itu terdiri dari beberapa bagian . Pengertian sederhana tentang organisasi : adalah suatu kerjasama kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan serta mau terlibat dengan peraturan yang ada. Pada masa sekarang ini organisasi lebih dikenal sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.Peran pemuda untuk berorganisasi masih terbilang lemah. Ini akan berdampak buruk terhadap masa depan pemuda beserta eksistensi..
Pada konteks itu , pentingnya suatu organisasi kepemudaan menemukan titik pijaknya. Para pemuda desa harus disatukan dalam sebuah wadah yang bisa mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, wadah tersebut nantinya dapat dijadikan ruang ekspresi serta pengabdian pada  masyarakat. Dengan adanya organisasi kepemudaan di kampung, maka segala hal yang mengarah pada hidup 'merusak' bisa di minimalisasi sedemikian rupa. Ketika idealitas itu mewjud nyata, kedamaian hidup di masyarakat desa bukanlah suatu hal yang mustahil.
                Kendati begitu, terwadahinya para pemuda dalam suatu organisasi tidak cukup dianggap final. Masih banyak hal yang menuntut adanya penanganan secara optimal. Optimalisasi tersebut berkenaan dengan ketimpangan hidup yang masih saja memudarkan warna dinamikam kehidupan desa. Sebut saja misalnya berupa kebijakan-kebijakan perangkat desa yang belum mencerminkan nilai-nilai kebajikkan. Kita tentu pernah menyaksikan atau setidaknya mendengar keluh kesah masyarakat atas kebijakan perangkat desa yang bertendensi kepada ketamakan seperti proses penyaluran raskin yang jauh dari harapan. Dari itulah, tatkala organisasi Pemuda Desa terbentuk maka daya nalar kritis atas kinerja perangkat desa amat penting dilabuhkan dalam lautan hidup bermasyarakat.
                 
Menunggu adalah keliru kawan, berhenti bukanlah opsi, perubahan itu harus di perjuangkan...Ayo mari kita benahi dari diri sendiri ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar