Senin, 23 Maret 2015

Filosofi Penindasan



            Terkadang dalam benak saya muncul pikiran” seperti ini, Rakyat saya itu sungguh bandel (Rakyat dalam artian pemuda). Sebagai pemimpin , sungguh saya tak pernah menyangka bahwa manusia bisa sedemikian ‘mbandel-nya’. Susah benar mengatur mereka. Orang diajak bersatu saja kok sukarnya bukan main.
Mending ngurusi kambing atau sapi.
Bersatu itu ‘kan enak. Alam dan kehidupan sudah memberi contoh sejak dulu.
   
       
Kalau cabe mau bersatu dengan terasi dan brambang ditambah garam, kan jadi sambal yg nylekit. Apa sih keberatannya? Sekedar bersatu dengan terasi – kok keberatan. Apa maunya hidup tanpa sambal?

 
           Ini adalah negeri sambal. Ini adalah masyarakat sambal. Ini adalah kebudayaan dan peradaban sambal. Dan sekarang terbukti bahwa terutama di bidang kepemudaan, para  pemuda sendiri jelas tidak mampu meniru persatuan sambal.
Jadi, saya ini sebagai pemimpin, benar-benar pusing kepala.
Entah kenapa Tuhan mencampakkan saya ke urusan-urusan dimana saya harus berhadapan dengan anak-anak kemarin sore yang naïf-naif.

Saya ajak merawat persatuan dan kesatuan rewelnya bukan main. Saya kasih tawaran untuk memiliki kemuliaan jiwa, juga ogah-ogahan. Terus maunya itu apa?
Misalnya, kaki mereka saya injak, lantas saya katakan : “ Damai ya? Kamu mau memaafkan saya atau tidak? Memaafkan itu perbuatan luhur. Tuhan saja banyak sifat pemaaf dan pengampunnya. Tuhan yang mahabesar dan tak butuh apa-apa saja bersedia memaafkan, kok kamu sok tidak mau memaafkan. Ayo ! Mau memaafkan saya atau tidak ! Kalau tidak, berarti kamu menentang saya.. Merangrang kewibawaan saya !” coba sini rasakan getihe balung saya.
            Jadi kalau saya menginjak kaki mereka, itu suatu metode pendidikan untuk melatih kebebasan jiwa mereka. Kalau saya menempeleng sirahnya, dan  sering ribut dengan  mereka, itu untuk menguji keluasan hatinya. Kalau saya sering mengejek mereka  hingga keluar bahasa umpatan” yang tak enak didengar, itu demi menatar keteguhan batinnya.. kalau saya sering minum alkohol hingga nggak karuan, padahal saya ini ketua pemuda ? itu semata-mata agar mereka mengembangkan kecerdasan ilmunya tentang seberapa tinggi ketahanan mereka atas hal-hal yg buruk . Menguji keluasan hati, melatih kebesaran jiwa, mengembangkan ilmu dan meneguhkan akhlak, dan lain sebagainya –
Karena, Sebagai pemimpin saya tidak mau punya rakyat yg cengeng, yg rewel dan sentimentil.  

 
           Di sinilah letak ‘kesalahpahaman’ rakyat saya. Maklumlah mereka memang masih terlalu kecil untuk di ajak berpikir dewasa. Mereka bisa melihat tapi tak bisa merasakan. Terlalu lama dijajah oleh mindsetnya dan sebelumnya di tindas oleh lingkungannya sendiri. Jadi memang saya memerlukan ‘tahap – tahap’ pembangunan dan pendidikan jangka panjang beberapa tahun.

 
            Dan kalau saya boleh buka rahasia : “Saya tidak mau dinilai oleh Tuhan sebagai pemimpin yang tinggal gelanggang colong playu. Pemimpin yang lari dari tanggung jawab sebelum tugasnya mampu dibereskan dengan tuntas !
Tidak.  Saya bukan tipe manusia yang pengecut dan betina.

            Sebelum tanggung jawab bisa saya penuhi sepenuhnya, saya tidak akan lari kemanapun. Saya akan tetap panggul tanggung jawab itu, sebagaimana para leluhur kita dahulu memanggul kebenaran, meskipun di sakiti, dilukai, difitnah, dirasani, dan disalahpahami tapi kemudian ‘di cintai’
:)

Itulah bedanya antara saya dan pemimpin sebelumnya . Mereka pada umumnya berhasil ‘membangun’ generasi baru, tapi tak bisa ‘merawatnya’. Dan beberapa tahun kemudian, imbasnya menimpa generasi saya.

Setelah  selesai dari jabatannya dengan meninggalkan problem”nya. Dan problem” itu harus diselesaikan oleh para penggantinya.Yakni saya ! Para pemimpin baru yang menggantinya, yang tidak ikut menciptakan masalah, harus susah payah mengatasinya. Bagi saya pribadi, itu benar-benar suatu keegoisan sejarah… Paiiiiitttt.

 
            Saya tidak. Sekali lagi saya tegaskan : saya tidak! Saya tidak demikian. Saya bukan pengecut licik dan tengik ! Saya dengan saksi lelembut akan dengan teguh memanggul tanggung-jawab ini sampai semua masalah itu terselesaikan ! Rawe-rawe rantas malang-malang putung.
Tapi ya itu – susah bener menyuruh rakyat untuk bersatu.. hehehe asu sekali. Tetapi, namanya juga rakyat. Rakyat itu kan kanak-kanak abadi.
Susah di ajak dewasa. Kalau anak kecil itu kemriyek, suka ribut dan suka mempermasalahkan apa saja. Kalau orang dewasa bisa lebih tenang dan stabil jiwanya.  Sungguh saya mendambakan ‘kedewasaan rakyat’. Maunya saya, mbok yang tenang-lah. Saya kasih makan apapun, usahakanlah tenang.

Sekali lagi saya tegasakan, Tujuan saya adalah memang menguji daya ketenangan dalam jiwa mereka.

Rakyat saya harus dewasa, harus matang  kepribadiannya, tidak gampang berprasangka buruk, tidak gampang iri, dengki atau malesan.
              
Misalnya sekali waktu, atau di banyak waktu, sengaja saya menerapkan perilaku yg penuh kemunafikan. Tujuannya ? Tak lain tak bukan adalah untuk mengetahui secara persis mereka memaknai kebenaran .. Kalau saya sebarkan ketidakadilan umpamanya, saya ingin mengerti seberapa ‘bakoh’ hati mereka di timpa oleh nasib buruk yang menyiksa. Dan saya memilih jalan seperti itu ! Mereka harus tetap tenang ,kompak, damai dan bersatu dan tetap mengkritisi.

            Mungkin akan saya cicil sedikit demi sedikit melalui pidato-pidato di forum kepemudaan, agar rakyat saya terdidik. Mungkin juga saya akan menciptakan semacam reportoar  ‘drama’, entah monolog entah drama kolosal – mengenai semua ini—agar saya berlega hati “Menyaksikan rakyat saya berproses untuk dewasa dan penuh persatuan dan kesatuan, sesudah itu saya tinggal.  Kalau tidak , saya akan malu kepada Tanah yang melahirkan saya ! “

#Tidak usah terlalu serius di pikirkan artikel ‘nggak penting’ ini, dan ini hanyalah pembenaran terhadap kesalahan saya dan pikiran liar’ku saja !

Jumat, 20 Maret 2015

Konsep Kepemudaan.




Di awal tahun yang baru, Organisasi kita juga harus baru.
Nah ini konsep dari saya untuk forum Kepemudaan  Rw 16 :
1.       Ngasih pemahaman tentang Organisasi
         Yang saya maksud ngasih pemahaman disini itu maksudnya organisasi iku opo? Prosese dan tujuannya itu gimana ? maksud dan tujuan organisasi iku seperti apa?. Artinya kita kan selama ini berorganisasi itu nggak mengerti tujuanya .Pengurus harus mengetahui tujuan organisasi ini seperti apa? Apakah motivasinya? Dan Bagaimana kerja organisasi itu? Jumlah anggota  membeludak tapi ga dibarengi pemahaman tentang organisasi & juga isu wacana di dalamnya. Ra paham. Intinya kita ngasih pemahaman dulu ke adik2 ini lo organisasi itu seperti ini.. (Point ini sudah saya singgung di pertemuan tempatnya mba Wulan dan saya evaluasi lagi di pertemuan selanjutnya yaitu tempatnya mas Febri )
2.       Forum kepemudaan yang mendukung artinya harus nyaman d nggoni.
Biarkan anak2 berkembang dengan akalnya..Meskipun awalnya Cuma iseng2 mangkat melu2 kancane, ben ngeksis po ngopoo.  Sing penting adek2 wes iso mulai seneng berorganisasi kui wes poin pluss tersendiri , dengan lingkungan forum kepemudaan yang mendukung dan nyaman tadi, pastinya adek2 lama kelamaan akan paham dan mengerti .. semoga J
-nah salah satu contohnya -> dengan ngasih tema di setiap pertemuan kepemudaanDan juga menampilkan bakat” dari pemuda itu sendiri (Alhamdulillah dipertemuan di tempat sdr Febri tanggal 7 Maret kemaren sudah mulai terealisasikan | konsep nomor 2 ini)  .. Ini semua bertujuan untuk menghidupkan suasana yg kelihatannya monoton,kaku , dsb jadi lebih hidup dan bergairah, juga berwarna.  Dengan begitu rasa kenyamanan akan tercipta dengan sendirinya J
3.       Penyusunan strategi atau program2..
Penentuan  kegiatan2 , artinya  pengurus  harus  mengetahui , merumuskan  dan mengelompokkan  kegiatan2 yg diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar  kegiatan2 yg akan dilakukan..
4.       tindakan bersama
5.       Pengembangan organisasi dan keberlangsungan (Regenerasinya)

                Nah itulah konsep yg saya pakai di Forum kepemudaan RW 16. Yang pasti  tak ada curahan energy dari teman2 yang tak berguna. Tinggal bagaimana kita menyatukan  visi dengan kawan2 yang memiliki semangat yang sama. Cara bisa beragam namun kita satu pijakan diorganisasi ini. #Ayo sitik” di cicil lan mbangun solidaritas sing bakoh..Monggo  bareng2 di sengkuyung. Maturnuwun. Rahayu.

Kamis, 19 Maret 2015

#Bangkitlah Kau Pemuda !


Kemajuan sebuah desa sulit dilepaskan dari keberadaan para Pemudanya.Pemuda adalah sumber energy atau kekuatan bagi terbangunnya sebuah peradaban desa. Perannya sangat dibutuhkan untuk membangun  kehidupan desa.  Setidaknya pujian-pujian Bung Karno terhadap pemuda yang bernada optimis telah mengindikasikan bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri.
                Pemuda adalah penyangga suatu desa. Ketika penyangga itu kukuh dan bersatu dalam suatu organisasi independen(Mandiri), dengan begitu membangun desa secara mandiri dalam pelbagai lini kehidupan bukanlah mimpi di siang bolong. Dengan begitu, para pemuda akan benar-benar kuasa menjadi “darah juang” yang mencipratkan kejayaan.               

Disini di temukan salah satu unsur utama dalam sebuah organisasi, yaitu adanya pemerintah dan yang di perintah. Organisasi diartikan sebagai suatu system, mengoordinasi aktivitas orang banyak guna mencapai tujuan bersama. Dikatakan suatu system karena organisasi itu terdiri dari beberapa bagian . Pengertian sederhana tentang organisasi : adalah suatu kerjasama kelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan serta mau terlibat dengan peraturan yang ada. Pada masa sekarang ini organisasi lebih dikenal sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.Peran pemuda untuk berorganisasi masih terbilang lemah. Ini akan berdampak buruk terhadap masa depan pemuda beserta eksistensi..
Pada konteks itu , pentingnya suatu organisasi kepemudaan menemukan titik pijaknya. Para pemuda desa harus disatukan dalam sebuah wadah yang bisa mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, wadah tersebut nantinya dapat dijadikan ruang ekspresi serta pengabdian pada  masyarakat. Dengan adanya organisasi kepemudaan di kampung, maka segala hal yang mengarah pada hidup 'merusak' bisa di minimalisasi sedemikian rupa. Ketika idealitas itu mewjud nyata, kedamaian hidup di masyarakat desa bukanlah suatu hal yang mustahil.
                Kendati begitu, terwadahinya para pemuda dalam suatu organisasi tidak cukup dianggap final. Masih banyak hal yang menuntut adanya penanganan secara optimal. Optimalisasi tersebut berkenaan dengan ketimpangan hidup yang masih saja memudarkan warna dinamikam kehidupan desa. Sebut saja misalnya berupa kebijakan-kebijakan perangkat desa yang belum mencerminkan nilai-nilai kebajikkan. Kita tentu pernah menyaksikan atau setidaknya mendengar keluh kesah masyarakat atas kebijakan perangkat desa yang bertendensi kepada ketamakan seperti proses penyaluran raskin yang jauh dari harapan. Dari itulah, tatkala organisasi Pemuda Desa terbentuk maka daya nalar kritis atas kinerja perangkat desa amat penting dilabuhkan dalam lautan hidup bermasyarakat.
                 
Menunggu adalah keliru kawan, berhenti bukanlah opsi, perubahan itu harus di perjuangkan...Ayo mari kita benahi dari diri sendiri ..

Sabtu, 07 Maret 2015

#Materi Kepemudaan | Sdr Febri | 7-03-2015


       Di Pertemuan pemuda yang memasuki Forum ke 14 kemaren, saya bersama pengurus menyampaikan 2 point penting yang harus di sikapi bukan Cuma dengan instropeksi  tapi juga diikuti dengan pemahaman akan kondisi kultur ideology kita yang lebih luas..  wuss gitu loh J
 
cekidottttttt…………..
-Point yang pertama :
1. Mengevaluasi pemahaman tentang organisasi..
           
            Kalau mau buat rumah, yang pertama harus di bangun itu apa?  Mbak Kosi sebagai anggota yang ‘mbeling’ hehe damai, segera menimpali dengan nada nyleneh namun benar :D | Pondasi heee Pondasi.. Terus saya jawab, Ya sama Organisasi juga begitu rencang”..  kalau mau membangun organisasi yg pertama kali kita lakukan  adalah membangun pondasinya dahulu (yg saya maksud pondasi di sini adalah dasar” Organisasi). | Merumuskan dasar2nya terlebih dahulu.. Ini  penting ! Jadi yg pertama kita lakukan itu mengetahui serta merumuskan dasarnya baru seterusnya.. bertahap ..Bisa kalian bayangkan seperti apa kalau  pemahaman tentang organisasi ini nggak dilakukan. Sama seperti rumah  tanpa pondasi  tadi dan akhirnya akan rubuh.  Karena dari kepahaman tentang organisasi ini, maka ‘Rasa Kesadaran dan Rasa Memiliki’  itu akan  muncul dengan sendirinya. Disusul dengan rasa kenyamanan kekompakan dan seterusnya..  Nah di pertemuan kemaren di tempat Sdr Wulan bulan Februari dan selanjutnya di tempat Sdr Febri  yang lalu, saya memfokuskan pada point pertama ini..
Point yang kedua :
# Forum kepemudaan yang mendukung artinya  (harus nyaman di nggoni).
 
            Pemahaman tentang organisasi saja nggak cukup dilakukan. Harus diimbangi dengan forum kepemudaan yg mendukung dan nyaman. Karena kalau saya bahas pemahaman tentang organisasi saja, pasti rencang” pada bosen dan akhirnya suasananya jadi monoton gairah untuk berkumpul jadi nggak ada.. Kalau sudah begini informasi yang pengurus sampaikan pasti nggak bisa terserap secara maksimal. Percuma dong.. Padahal ide” brilian dari pra kanca itu lahir dari  suasana yang nyaman dan mendukung.  Artinya,  agar Forum kepemudaan semakin berkembang dan semakin solid saya mengimbanginnya dengan point yang kedua ini. Nah dari situlah point kedua ini menemukan titik pijaknya.  Karena bagi saya Dengan lingkungan forum kepemudaan yang mendukung tadi, akan menumbuhkan ‘rasa nyaman’. La nek wis nyaman iku penak kok .. jumlah ketidak hadiran pemuda bisa menurun, bab mengutarakan pendapat , menampilkan bakat” dsb itu akan terbangun dengan sendirinya. Karena sebagian problem” itu munculnya dari sini.

            Nah salah satu cara untuk membunuh kejenuhan ini dan menumbuhkan suasana agar tetap hidup, kemarin kita coba dengan olah puisi yang di sampaikan oleh mbak Nisa . Di samping menampilkan potensi” yg dimiliki pemuda, yang jelas juga membangun suasana sehingga informasi bisa terserap dengan maksimal ! . Selama ini yang belum berjalan yakni memberikan ‘tema’ di setiap pertemuan, Insyaallah di pertemuan selanjutnya bulan April di tempat mbak Tatik akan segera terealisasikan. Semoga -,-
 Sementara ini Pengurus kepemudaan memfokuskan di kedua point tersebut..
#Lanjutkan perjuanganmu..Perjuangan kita..Perjuangan mereka.. 


Jongos Pemuda & Wakil Ketua Rw 16
Bondan Aldiansyah & Miftah Azizah.