LOCAL WISDOM MASYARAKAT JAWA 'SINOMAN/PRAMULADI'
Seiring dengan laju perkembangan zaman modern yang semakin tak terbendung dan semakin berkembang dalam hal teknologi tetapi kearifan local, tata Krama paugeran kita kok malah semakin pudar ya ?
Sedangkan masyarakat lokal yang notabene pelaku budaya malah semakin tergusur. Masyarakat kita alami banyak kemunduran karena berasimilasi terlalu banyak dengan pola barat. Perlu adanya formulasi agar masyarakat kembali.. Eniwei perkuat kesadaran publik dan tingkatkan kapasitas local wisdom kita untuk bisa di arahkan dan mau peduli rumah kita, karena kitalah elemen yang paling fundamental. ayo..ayo.. 😊
Btw soal kearifan lokal, salah satunya yakni Sinoman yang syarat akan nilai nilai luhur.
Mungkin kancakanca ada yang belum tahu apa itu 'Sinoman' ? Chek it out
A. Pengertian Sinoman
Pada dasarnya 'Sinoman' sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari budaya Jawa yang sangat mendasar yakni gotong-royong. Pengertian dari “Sinoman” itu sendiri yaitu Sebuah kegiatan yang dilakukan para kaum muda untuk membantu tetangganya yang sedang mengadakan hajatan atau syukuran pernikahan, sunatan , ataupun kematian . Dalam hal melayani tamu, seperti mengantarkan makanan dan minuman (seni melayani tamu) nah itu lur
B. TUJUAN SINOMAN
Dengan adanya sinoman otomatis meringankan beban orang lain yang mempunyai hajatan. Misalnya, mempersiapkan peralatan untuk keperluan pesta (biasanya pada pesta pernikahan atau sunatan yang membutuhkan banyak bantuan)
Selain itu, mewujudkan suatu bentuk gotong royong atau sebuah kebersamaan bagi warga masyarakat di daerah tersebut
C. FUNGSI SINOMAN
Sebagai Perekat Sosial (Social Integration).
Tradisi sinoman dapat menjadi salah satu ukuran tentang tingkat sosial atau keaktifan dari warga masyarakat hehe
D. TATA CARA SINOMAN
Karena Sinoman adalah Seni melayani tamu tentu ini berkaitan dengan keindahan dab. Begitu perhatiannya orang Jawa dalam menyambut dan melayani tamu, sampai-sampai segalanya dipersiapkan secara detail. Bukan menyusahkan diri tapi mengusahakan "ngajeni" tamu sehingga mereka merasa benar-benar dimuliakan dan dilayani
Dapat kita lihat dalam penataan gelas dan snack. Kalau untuk makanan, sendok harus di tata satu arah semua kalau ke arah kanan ya ke kanan semua.
Ternyata peletak-kan-nya pun harus memikirkan keindahan dan tentunya keefektifan berapa banyaknya gelas dan snack dalam satu baki, gitu ges paham kan?!
Tata cara dalam membawa nampan/ baki pun ada aturannya lik, harus di atas dada di bawah hidung idealnya di depan mulut.
Nah ini tingkatan tertinggi belum lagi di saat acara acara yang tidak menggunakan kursi atau tamu duduk lesehan.
Para Kadang Wiranem Pramuladi harus menerapkan lampah ndhodhok ala kraton Yogja dengan begitu bagian kaki - lutut atau bagian tubuh paling bawah manusia menyentuh tanah dan ini merupakan tingkat kesopanan tertinggi dalam hal melayani tamu di kampung Nglanjaran. 👏
Proses nyinom pun tidak sembarangan karena hal ini berkaitan dengan melayani tamu.
Kepanitiaan nyinom berbeda-beda, contohnya Sabet.
Sabet adalah seseorang yang bertugas meng-komando proses keluarnya minuman dan makanan, bisa di bilang sabet ini koordinatornya.
Misalnya, Sabet menyuruh pemuda A mengantar makanan ke tamu sebelah utara, pemuda B mengantar ke sebelah selatan, dan seterusnya. Sabet juga bertanggung jawab bahwa setiap tamu telah mendapatkan minuman dan makanan.
Yang kedua menentukan siapa saja pramuladi yang bertugas mengantar minuman dan makanan. Proses mengantarnya pun berpasangan.
Ciwiqciwiq yang bertugas memberikan minuman dan makanan ke tamu sedangkan Lakilaki yang membawa nampan atau baki, jangan kebalik ya ✌
Pada saat mengantarkan makanan dan minuman, seorang Pemuda yang membawa nampan/baki di sebelah kanan,posisi diatas sebelah kanan dada jangan di bawah dada agar terlihat sopan & harus tetap menjaga senyum pepsodentnya, ini bukan basa basi men tapi adab melayani tamu dan 'empan papan.
Ini yang perlu di ingat ; Pemudi tetap stay berada di wilayah tamu. Jadi yang wira-wiri itu pemudanya.
Ketika kaum mudi menyuguhkan hidangan kepada tamu, ada aspek kesopanan dan keindahan yang harus di ketahui oleh pasukan nyinom.
Contohnya ; Pada saat memberikan gelas JANGAN MEMEGANG BIBIR GELASNYA (bagian gelas paling atas) tapi PEGANGLAH BAGIAN BADAN GELAS (bagian tengah gelas).
Juga ketika memberikan atau menyuguhkan hidangan ke tamu undangan dengan memakai TANGAN KANAN MEMEGANG BADAN GELAS, DIIKUTI TANGAN KIRI MENEMPEL DI BAWAH SIKUT TANGAN KANAN
Atau bisa juga dengan opsi kedua, yaitu ;
DENGAN MEMAKAI KEDUA TANGAN MEMEGANG BADAN GELAS ( tetap pasang mimik muka yang menawan juga senyum pepsodent pastinya )
-Pada saat memberikan piring makan, posisi sendok menghadap ke bawah,posisi menyamping dan pegangan sendok dikanan serta kepala sendok di kiri. Jadi harus rapi posisinya dan cara menyuguhkannya sama seperti diatas tadi.
-Sehabis memberikan makanan /minuman persilahkan tamu untuk makan/minum dengan ngaturi pake jempol. Ga ribet kok kak kalau kita terbiasa 😁
E. TATA CARA BERPAKAIAN NYINOM
Biasanya ada seragam sinoman baik putra maupun putri dan biasanya memakai peci kalau di nglanjaran. Tapi di kampung kampung Sleman lainya ada juga yang memakai blangkon, iket dll untuk yang putra
Celana gelap, bukan celana jeans-nya lo ya tapi celana laden atau celana celeng biasa di sebutnya dari kain katun
Yg perlu kita pahami adalah bahwa tiap daerah belum tentu sama dalam hal gaya dan aturan. Misal dalam membawa nampan, di sini harus dg kedua tangan, di tempat lain boleh dg satu tangan, ada yg dibawa di depan kepala, ada yg dibawa di samping kepala. "Deso mowo coro, negoro mowo toto"
F. MANFAAT TRADISI SINOMAN
Memang Nyinom kelihatannya capek karena harus melayani tamu, namun di sela-sela itu semua banyak canda tawa, ada banyak cerita yang bisa di bagi. Dan tentunya senyuman yg berkembang di antara lelaki perempuan huh bikin capek hilang. Inilah beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari kegiatan " Sinoman " ini :
Melatih menjadi pelayan yang baik dan tanggung jawab
Sinoman sangat berguna dalam meningkatkan rasa kebersamaan, gotong royong, keakrab-an dan manfaat lain.
Menumbuhkan sikap solidaritas serta kekompakan dominasi muda
Membangun sikap social dalam bermasyarakat.
Melatih otot otot tangan. *Fiuuhhh berat bung kalau bakinya pake kayu
- Lebih memanusiakan tamu
G. KESIMPULAN
Prakanca, saat ini memang sudah berlangsung proses penggusuran budaya lokal. Ini non fisik namun sangat terasa. Melalui media apa saja, bangsa kita dibangun untuk semakin alergi dengan budaya sendiri. Bahkan, pelakunya justru kita sendiri. Lihat saja di TV yang buat logat lokal menjadi bahan tertawaan dan dilabel lebih rendah dari bahasa asing. Dari sana saja kita bisa ukur bagaimana kita memposisikan diri kita.
Secara umum industri saat ini dalam proses mencaplok masyarakat bulat bulat termasuk dalam konteks budaya.
Kalau apa yang dianggap "bagus" adalah hal yang datang dari luar.. maka kamu suatu saat pergi mengingkari jati dirimu dan menjadi makhluk luar. Kita punya semua kawan, buat apa gumun pada ragam permainan industri untuk menggusur rumah kita. 'Kearifan local' salah satu pilar yang harus diperkuat agar rumah kita jangan sampai rubuh.
Kami harap tradisi sinoman yang merupakan tradisi dari leluhur kita (jawa khususnya) tetap kita jaga dan kita lestarikan karena terdapat nilai nilai yang agung di dalamnya.
Sudah saatnya kita kembali Ngangsuh kawruh, kembali ke akar, belajar pada Mbah Mbah kita kembali tentang local wisdom kearifan lokal serta ragam budayanya.
Kulo raos cekap semanten, Lan mbok bileh wonten kalepatanipun ing nyerat kulo niki, kulo pribadi nyuwun agunge pangapunten dumatheng kadang pra kanca sedaya. Matursuwun, Rahayu ! 🙏